Aku pernah rasa
bagaimana sakit hati dipijak, dicampak
cuma aku tak sangka
yang aku akan merasainya lagi
— di sini.
Kaki macam terapung
tidak jejak ke bumi
Badan macam melayang
tapi aku tak peduli.
Pesta pemijakan hati masih dirai
dalam bulatan kecil mengelilingi api
Aku dari kejauhan hanya memerhati
memikir—
bila akan dipulang hati aku kembali.
Kesan tapak kaki dipasir
dibawa ombak yang sesekali mampir
Hilang memori, semuanya berakhir
kelibat kau langsung tak hadir.
Sayang, semuanya hanya dibibir.
No comments:
Post a Comment